EdukasiPendidikan

Warisan Minang di Kurikulum: Cara Padang Jaga Kearifan Lokal Anak Bangsa

Di tengah gempuran modernisasi dan budaya global, mempertahankan identitas lokal adalah sebuah tantangan. Pemerintah Kota Padang mengambil langkah proaktif dengan mengintegrasikan Warisan Minang ke dalam kurikulum pendidikan formal, menjadikannya mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Keputusan ini, yang mulai berlaku efektif pada tahun ajaran 2025/2026, merupakan upaya fundamental untuk menanamkan kearifan lokal sejak dini dan memastikan nilai-nilai luhur Minangkabau tetap lestari di jiwa generasi penerus.

Mata pelajaran muatan lokal ini akan diajarkan di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh institusi pendidikan di Kota Padang. Menurut pernyataan dari Dinas Pendidikan Kota Padang pada 20 Mei 2025, materi Warisan Minang akan diberikan selama dua jam pelajaran setiap minggunya. Penekanan khusus juga diberikan pada penggunaan Bahasa Minang sebagai bahasa pengantar, sehingga siswa tidak hanya mengenal budayanya, tetapi juga fasih dalam berbahasa ibu mereka.

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang kekayaan budaya Minangkabau tidak tergerus oleh zaman. Aspek-aspek seperti sistem kekerabatan matrilineal, filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” seni pertunjukan (misalnya randai dan tari piring), arsitektur rumah gadang, hingga tradisi kuliner yang mendunia seperti rendang, akan menjadi bagian dari materi ajar. Ini merupakan implementasi nyata dari Permendikbud Nomor 20 Tahun 2003 yang mendukung pengembangan kurikulum berbasis lokal.

Untuk menjamin kualitas pengajaran, para pendidik yang akan bertanggung jawab menyampaikan materi Warisan Minang ini telah mengikuti program pelatihan komprehensif. Program ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Padang bekerjasama dengan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan organisasi Bundo Kanduang, yang berlangsung dari 5 hingga 15 April 2025. Pelatihan ini meliputi pendalaman materi budaya, teknik pedagogi yang sesuai, serta penguasaan Bahasa Minang untuk pengajaran.

Dengan menjadikan Warisan Minang sebagai bagian integral dari pendidikan, Pemerintah Kota Padang berharap dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter, memiliki rasa bangga terhadap identitas budayanya, serta mampu melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal di masa depan. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan mengukuhkan identitas budaya Minangkabau di tengah perkembangan zaman.