beritaEdukasiPendidikan

Infiltrasi Nanah di Liver: Mencegah Komplikasi dan Pembengkakan Berbahaya

Infiltrasi nanah di liver, atau abses hati, adalah kondisi serius yang patut diwaspadai. Ini terjadi saat kumpulan nanah terbentuk di dalam organ hati. Jika tak ditangani segera, bisa memicu komplikasi fatal. Mencegah kondisinya memburuk sangat penting untuk menghindari pembengkakan berbahaya. Kenali gejalanya dan cara penanganannya.

Penyebab umum infiltrasi nanah di liver adalah infeksi bakteri. Bakteri ini sering berasal dari saluran pencernaan atau empedu. Mereka bisa masuk ke hati melalui aliran darah. Parasit tertentu, seperti Entamoeba histolytica, juga bisa menjadi pemicu abses hati.

Gejala awal abses hati bisa bervariasi. Pasien mungkin merasakan nyeri di perut kanan atas. Terkadang nyeri menjalar ke bahu atau punggung. Demam, menggigil, mual, dan muntah sering menyertai. Pembengkakan perut juga dapat muncul.

Jangan abaikan nyeri perut yang terus-menerus disertai demam tinggi. Ini bisa jadi pertanda serius. Segera cari pertolongan medis untuk diagnosis akurat. Deteksi dini abses hati sangat krusial untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Diagnosis infiltrasi nanah di liver melibatkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Tes darah akan menunjukkan tanda infeksi. Untuk konfirmasi, dokter akan melakukan pencitraan. Ini bisa berupa USG, CT scan, atau MRI hati.

Pengobatan utama untuk abses hati adalah antibiotik. Dokter akan meresepkan antibiotik yang tepat untuk melawan infeksi. Jenis antibiotik disesuaikan dengan jenis bakteri penyebabnya. Terapi ini harus tuntas.

Selain antibiotik, nanah mungkin perlu dikeluarkan. Prosedur ini disebut aspirasi abses, dilakukan dengan jarum yang dipandu USG atau CT scan. Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan.

Mencegah komplikasi dari infiltrasi nanah di liver adalah prioritas. Jika tak diobati, abses bisa pecah. Ini menyebabkan infeksi menyebar ke organ lain atau rongga perut, yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

Pencegahan abses hati meliputi menjaga kebersihan. Pastikan makanan dan minuman higienis. Hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang. Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.

Kelola penyakit kronis yang dapat meningkatkan risiko, seperti diabetes. Pastikan pengobatan yang diberikan sesuai. Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk memantau kondisi hati.