berita

SNPMB Klarifikasi dan Minta Maaf Atas Kesalahan Pemasangan Foto Peserta UTBK Curang

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) baru-baru ini menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait kesalahan teknis dalam menampilkan foto salah satu peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Kesalahan pemasangan foto ini terjadi saat konferensi pers pengungkapan kasus kecurangan joki UTBK, yang menimbulkan kesalahpahaman dan merugikan pihak yang fotonya keliru ditampilkan.

Dalam konferensi pers yang digelar untuk mengumumkan temuan praktik joki UTBK di berbagai lokasi, SNPMB menampilkan sejumlah foto yang diduga merupakan pelaku kecurangan. Namun, tanpa disengaja, foto seorang peserta yang tidak terlibat dalam praktik joki justru ikut terpampang. Hal ini sontak memicu reaksi dari peserta yang bersangkutan dan masyarakat luas, terutama di media sosial.

Menanggapi kesalahan tersebut, Ketua Umum SNPMB menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Beliau mengakui adanya human error dalam proses identifikasi dan pemasangan foto. Pihak SNPMB menegaskan bahwa kesalahan ini murni ketidaksengajaan dan tidak memiliki niat untuk menuduh peserta yang tidak bersalah. Langkah proaktif untuk mengklarifikasi situasi dan meminta maaf menunjukkan komitmen SNPMB terhadap transparansi dan keadilan dalam proses seleksi.

Lebih lanjut, SNPMB memastikan bahwa kesalahan pemasangan foto ini tidak akan mempengaruhi status keikutsertaan maupun hasil UTBK peserta yang bersangkutan. Pihak panitia telah menghubungi peserta terkait untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan memberikan penjelasan mengenai situasi yang sebenarnya. Langkah ini diharapkan dapat memulihkan nama baik peserta yang sempat tercoreng akibat kesalahan tersebut.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi SNPMB untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam setiap tahapan proses seleksi, terutama dalam penyampaian informasi kepada publik. Meskipun demikian, ketegasan SNPMB dalam memberantas praktik kecurangan UTBK patut diapresiasi. Upaya untuk menjaga integritas seleksi sangat penting untuk memastikan bahwa calon mahasiswa diterima di perguruan tinggi berdasarkan kemampuan dan hasil jerih payah mereka sendiri. Ke depan, diharapkan SNPMB dapat meningkatkan sistem verifikasi dan validasi data untuk meminimalisir potensi terjadinya kesalahan teknis serupa. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengumuman terkait UTBK juga perlu terus ditingkatkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses seleksi nasional ini.